Pengaruh Volatilitas Penjualan, Volalitilitas Arus Kas Terhadap Persistensi Laba denganTingkat Hutang Sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industrial Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021-2023)

Ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi dan kinerja produksi, tentunya sangat berdampak bagi industri ini dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya yaitu kesulitan dalam memaksimalkan stabilitas penjualan, arus kas dan terutama pada laba. Para pemakai laporan keuangan menilai bahwa tingginya laba berarti perusahaan dalam kondisi baik, apakah laba tersebut adalah laba yang berkelanjutan dan berkualitas. Hal ini ditunjukkan pada rata-rata laba, penjualan, arus kas, dan hutang perusahaan perusahaan sektor industrial goods. Dari rata-rata tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2021-2023 mengalami peningkatan yang signifikan. Berkaitan dengan seberapa penting persistensi laba terhadap pemakai dokumen laporan keuangan maka sangat penting pula untuk dilakukan analisis mendalam mengenai faktor-faktor dan indikator yang berpotensi memengaruhi persistensi suatu laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran volatilitas penjualan, volatilitas arus kas, tingkat hutang, dan persistensi laba serta pengaruh keempatnya pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor industrial goods
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2021-2023 sebanyak 40 perusahaan, dan yang telah memenuhi kriteria yaitu sebanyak 21 perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode teknik analisis data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, pengukuran outer model dan inner model, uji hipotesis, dan analisis variabel moderasi. Pengujian dilakukan menggunakan
program SmartPLS 3.0. Hasil analisa menunjukkan bahwa volatilitas penjualan berpengaruh positif terhadap persistensi laba, volatilitas berpengaruh positif terhadap persistensi laba, tingkat hutang berpengaruh positif terhadap persistensi laba, tingkat hutang memoderasi pengaruh volatilitas penjualan terhadap persistensi laba, tingkat hutang tidak memoderasi pengaruh volatilitas arus kas terhadap persistensi laba.