Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di SMP Plus Ar Rahmat Bojonegoro

Persaingan antar lembaga pendidikan saat ini cukup ketat, Setiap lembaga berupaya untuk mempertahankan eksistensinya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan menganalisis strategi bauran pemasaran (marketing mix) di SMP Plus Ar
Rahmat Bojonegoro serta merujuk pada fenomena yang telah dijelaskan, maka diperlukan kajian lebih mendalam terkait perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada bauran pemasaran (marketing mix) dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggali data. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Serta teknik analisis data yang digunakan melalui tiga prosedur, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data yang telah diperoleh kemudian cek keabsahan datanya dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil Temuan dan analisis penelitian strategi bauran pemasaran (marketing mix) dalam peningkatan mutu pelayanan jasa pendidikan menunjukkan bahwa : 1)
perencanaan meliputi product dengan menetapkan tujuan dan strategi program, price dengan penentuan harga dan sumber dana, place dengan penentuan lokasi, promotion dengan penentuan target pasar dan media promosi, people dengan rekrutmen tenaga pendidik, physical evidence dengan rancangan pengadaan fasilitas, dan proses dengan rancangan KBM, 2) pelaksanaan meliputi product dengan program akademik dan non akademik, price dengan penetapan harga, place dengan lokasi yang mudah dijangkau, promosi dengan pratform media, people dengan manajemen SDM, physical evidence dengan pengelolaan fasilitas, dan proses dengan aktivitas KBM. 3) evaluasi meliputi product dengan evaluasi program, price denganevaluasi keuangan dan kualitas layanan, place dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk KBM, promosi dengan evaluasi kegiatan promosi, people dengan evaluasi tenaga pendidik dan kependidikan, evaluasi physical evidence dengan evaluasi dan pengawasan fasilitas, dan proses
dengan evaluasi proses KBM.