Pengaruh Jumlah Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap Penerimaan Pajak Daerah Lamongan (Studi Kasus Badan Pendapatan Daerah Lamongan)

Penelitian ini menganalisis pengaruh jumlah transaksi jual beli tanah dan bangunan serta penerimaan pajak BPHTB terhadap pendapatan pajak daerah di Kabupaten lamongan selama periode 2015-2020. Data diolah menggunakan metode analisis deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil menunjukkan secara parsial Jumlah Transaksi Jual beli tanah dan bangunan serta pajak BPHTB berpengaruh signifikan dengan thitung > ttabel, signifikansi > 0,05. Secara simultan bahwa Jumlah Transaksi Jual beli tanah dan bangunan serta Pajak BPHTB bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pajak Daerah dengan Fhitung > Ftabel, signifikansi > 0,05. Penerimaan pajak BPHTB terus mengalami naik turun disetiap tahunnya, tetapi pajak BPHTB atas transaksi jual beli mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi harga tanah dan bangunan di Kab. lamongan Realisasi penerimaan pajak BPHTB periode tahun 2015 sampai 2020. Pendapatan pajak daerah Kab.lamongan selama periode 2015-2020 mengalami naik turun, walaupun tidak mencapai target yang telah ditentukan. Bertambahnya realisasi pendapatan pajak daerah dikarenakan realisasi penerimaan beberapa pajak yang telah melampaui 100% atau over target. Transaksi jual beli tanah dan bangunan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pajak daerah Kab.lamongan dikarenakan meningkatnya investasi tanah dan bangunan (properti) di Kab.lamongan. Penerimaan pajak BPHTB secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pajak daerah dikarenakan naiknya NJOP tanah bangunan dan banyak proyek
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lamongan.